Materi HTML

Materi HTML yang saya kuasai ada beberapa seperti :

  • Beberapa tag seperti <head>,<title>,<body>,<table>,<li>,<a>,dan sejenisnya
  • Beberapa atribut seperti img src,style,width,align,width,color,size,bgcolor,dan sejenisnya
  • Penggunaan <div> untuk merapikan konten yang disediakan

Dan ini adalah halaman web yang iseng saya kerjakan untuk tugas kali ini

Capture

untuk codingannya seperti ini :

Capture2 Capture3

dan untuk style.css nya seperti ini :

Capture5 Capture6

——–

Link : http://tambunan.staff.telkomuniversity.ac.id

Biodata

Nama : Agung Samudra

TTL    : Makassar / 10 Desember 1994

Status : Mahasiswa Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom

Angkatan : 2013

UKM/Komunitas  : UKM BAND TELKOM UNIVERSITY / TELKOM UNDERGROUND

Hobi  : Ngeband,Dengar lagu,Ngoding (Java & Oracle SQL)

Makanan Fav  : Mie Kering

Minuman Fav  : Anggur Merah

Link : http://tambunan.staff.telkomuniversity.ac.id/

Riwayat Hidup

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kali ini saya akan menceritakan kisah perjalanan hidup saya dari lahir hingga saat ini

———–

Nama saya Agung Samudra tetapi saya terkenal dan dipanggil “ILO”.Saya lahir pada tanggal 10 Desember 1994 di kota Makassar,provinsi Sulawesi Selatan. Berarti umur saya saat ini sudah 20 tahun dan masih belum bisa mencari uang sendiri,apalagi mencari istri yang harus dinafkahi ( hhahahaha ). Lah kok malah lari ke istri,yasudah saya lanjut ke riwayat hidup yang menurutku sangat panjang dimulai dari jenjang pendidikan sampe bangku kuliah

Sebelum itu,saya perkenalkan dulu keluarga saya.Saya adalah kakak dari 2 orang bersaudara.Adik saya yg duduk dibangku SMP bernama Muhhammad Assybly Izzulhaq.Ayah saya bernama Indra Sudarto dan Ibu saya bernama Andi Suriani Abidin.Mereka adalah sosok orang tua yang saya kagumi,karena mereka hanya bermodalkan ijazah SMA tetapi sanggup untuk membiayai anaknya mulai dari memasukkanku ke SDN 256 Soroako, kemudian setelah lulus dengan predikat 5 besar terbaik sekabupaten, dia mendaftarkan saya ke Pesantren Pondok Madinah yang dimana merupakan Sekolah Islam Terbaik di Makassar yang menurut saya biayanya sangat mahal karena untuk uang masuknya saja sudah 4 juta,kemudian biaya SPP untuk perbulannya sekitar 300 ribu.dan saya berada di “penjara suci” itu sekitar 3 tahun.jadi nggak kebayang biayanya.Setelah lulus dari Pesantren ( kali ini saya tidak dapat predikat terbaik ) .Mereka mendaftarkanku untuk masuk ke salah satu sekolah swasta terbaik di kota Makassar.SMK TELKOM SHANDY PUTRA 2 MAKASSAR.disinilah saya menghabiskan masa masa penuh keemasan.

Sewaktu dibangku SD,saya orangnya sangat nakal dan suka menjahili teman sekelas,saking nakalnya sehingga kedua orang tua saya sering dipanggil ke sekolah karena anaknya berkelahi atau menyembunyikan tas teman atau membuat teman cewek menangis.Entah kenakalan apalagi yang dulu saya perbuat karena saya hanya mengingat sebagian saja dari kenakalan waktu SD,tetapi jangan salah, walaupun saya nakal,tetapi waktu SD saya sangat berprestasi,waktu SD saya seperti berbeda dengan teman teman saya yang lain karena saya merasa diberkahi dengan kemampuan “Berani Pede” sehingga jika ada perlombaan atau olimpiade antar kecamatan,nama saya selalu menghiasi daftar peserta.Dan dari sekian banyak lomba yang saya ikuti,banyak prestasi yang saya dapatkan diantaranya adalah Juara I Lomba Matematika & Sains untuk cabang “Biologi dan Geografi”,Juara III Lomba Cerdas Cermat sekabupaten,Juara Harapan 1 untuk Lomba “Puisi Kemerdekaan”,Juara II untuk Lomba Adzan sekabupaten,dan diantara semua itu,prestasi yang paling saya ingat dan selalu saya banggakan sewaktu masih dibangku SD adalah saya bisa bermain Gitar pas kelas 5. Wkwkwkwkwkwk

Setelah itu,saya pun melanjutkan ketingkat pesantren atau sekolah islam.Disana saya bagaikan anak yang hilang,karena kita dituntut untuk mandiri dalam semua hal.Banyak yang bilang kalau sekolah islam atau pesantren adalah sekolah yang tepat untuk anak seperti saya yang punya sifat bandel dan nakal karena disana kita akan diperdalam untuk masalah agama,etika,dan juga bela Negara.Beberapa fakta tentang kehidupan anak pesantren yang sangat berkesan salah satunya adalah saya selalu bersama dengan teman seasrama 24 jam 7 hari selama 3 bulan ( tiap 3 bulan,liburan diadakan selama 3 hari ).Semua kegiatan seperti sekolah, sholat, makan, olahraga, mandi, mencuci pakaian, ngaji, berkebun, memanen, semuanya dilakukan bersama teman sehingga kita seperti anak ayam yang selalu bersama.Banyak peristiwa yg membuat saya tidak bisa lupa untuk berterima kasih dan bersyukur pernah menjadi santri, salah satunya seperti kebiasaan kiriman paket.Jika ada santri yg mendapat kunjungan dari orang tuanya dan mendapatkan paket makanan untuk sarapan dan cemilan dalam waktu sebulan,maka hukumnya adalah santri tersebut harus merelakan paket makanannya untuk habis hanya dalam satu hari dan dimakan bersama dengan santri lainnya.Hal itu juga berlaku secara bergantian ke semua santri dan akhirnya itu membuat pertemanan kita menjadi lebih dekat dan akrab.Dalam konteks pertemanan,saya merasa sudah naik ke tingkat selanjutnya.Ada juga yg membuat saya berbakat untuk bicara didepan umum karena santri diwajibkan untuk pandai berceramah.Bukan hanya bahasa Indonesia tetapi 3 bahasa yaitu Arab,Inggris, dan Indonesia.Sehingga saya merasa bahwa mungkin inilah penyebabnya saya menjadi tidak grogi dalam berbicara didepan umum.

Ketika liburan tiba,para santri akan dijemput oleh orang tua atau wali untuk pulang kerumah dan boleh menginap selama 3 hari.Hari kamis adalah waktu penjemputan sedangkan waktu pengantaran adalah hari minggu.tetapi itu hanya berlaku sekali selama 3 bulan,jadi jika ditotal semuanya menjadi 1 tahun, hanya 1 bulan 2 minggu waktu kita bersama dengan keluarga,karena bulan ramadhan,santri diwajibkan untuk pulang ke kampung halaman dan berkegiatan di masjid seperti ceramah,adzan,imam,tadarruz sebanyak mungkin.Dan itu nantinya ditulis dalam buku amaliah Ramadhan dan butuh stempel masjid yg besangkutan untuk menjadi bukti.dan pada acara Halal bil Halal,akan diumumkan siapa yg paling banyak dan menjadi juara 1,2,3.Saya hanya pernah sekali menjadi juara 2 di ajang amaliah Ramadhan yaitu di tahun kedua saya.Yang paling saya banggakan ketika masih berstatus santri adalah saya bisa alat music Drum dan Bass pada waktu kelas 3 Tsanawiyah

Sesuai dengan namanya yaitu Penjara Suci,pesantren adalah tempat dimana anak anak yg berkelakuan sama seperti saya dikumpulkan.Banyak peristiwa yg membuat saya melenceng dari ajaran pesantren karena godaan dan rayuan teman teman untuk berbuat hal hal yg dilarang seperti saat saya baru masuk kelas 1 tsanawiyah,saya sudah diajar untuk merokok oleh senior dan manjat pagar saat tengah malam untuk bermain game Counter Strike di warnet.Setelah itu berlanjut ke kelas 2 tsanawiyah, saya sudah mengenal minuman beralkohol yg saya dapatkan dari toko sebelah warnet tempat saya biasa bermain game.Saya merasa kalau saya sudah berada diluar jalur dan ingin berhenti dari keduanya,tapi teman saya sempat bilang kalau kedua hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan dan solidaritas dalam sebuah kelompok.dan bisa juga sebagai media untuk membangun relasi atau bergaul dengan orang orang luar disana.

Setelah saya menghabiskan waktu selama pesantren,saya bisa menyimpulkan bahwa lulusan pesantren itu hanya ada 2 golongan.Golongan pertama yaitu santri yg benar benar mengamalkan semua ilmu dari pesantren, dan golongan kedua adalah santri yg malah justru berkelakuan seperti orang yg baru keluar dan bebas dari penjara, sehingga dia pasti mencari dan merasa ingin melihat dunia luar dengan sendirinya.Sayangnya saya termasuk kedalam golongan yg satu ini

Masa masa SMA pun menanti,saya pun tidak sabar untuk merasakan momen momen yang semua kakak sepupu saya bilang adalah masa keemasan.Banyak hal yang terjadi ketika saya di bangku SMA,mulai dari kenangan yang paling buruk dan tak terlupakan sampai kenangan yang paling indah menurut saya selama hidup.Tahun ajaran pertama,saya masih malas untuk kesekolah dan lebih banyak untuk mencari pergaulan diluar sekolah,karena bak hewan yang lepas dari kandang,saya begitu ingin merasakan apa yang tidak saya rasakan ketika di pesantren,maka dari itu saya seperti anak burung yang terpisah dari induknya berusaha untuk mencari tempat pergaulan.Sangat banyak pergaulan yang saya temukan dan sempat masuk kedalamnya,mulai dari pergaulan anak Punk,pergaulan orang orang yang broken home,pergaulan para pemabuk,para musisi jalanan,gamers,dan para remaja mesjid.Dulu saya belum terlalu mengerti tentang apa makna atau apa yang bisa saya ambil dari masing masing pergaulan tersebut tetapi sekarang saya baru sadar,mungkin karena pola berpikirku yang sudah meningkat dan mampu mencerna semua sejarah yang pernah terjadi. Akhirnya saya sudah sadar bahwa saya termasuk orang yang paling beruntung didunia karena pernah merasakan semua jenis golongan masyarakat dari pola pikir,perbuatan,dan pengambilan keputusan yang berbeda.Karena ternyata setelah saya berpikir kenapa sifat saya berubah drastis dari anak yang sangat nakal dan bandel menjadi anak yang penuh dengan toleransi,pluralism,dan kepemimpinan.Saya pernah hidup di jalanan selama kurang lebih 2 minggu bersama anak Punk Makassar.Hidup dari uang ngamen dan jasa parkiran,habis itu uangnya digunakan untuk membayar uang bulanan kosan yang dijadikan tempat ngumpul.Kalo ada sisa,maka sisanya buat beli sisa lauk dari warteg yang sudah tutup dan mau masak lagi untuk jualan besok.harganya juga turun stengah bahkan ada yang gratis.Tapi itupun kalo ada sisa,klo tidak ada yaa terpaksa kita puasa dan besoknya bekerja lebih keras untuk dapatkan sisa lauk.

Saya juga pernah bergaul dengan komunitas gamers,karena sepupu saya kebetulan gamers sejati dan dia pernah mengajak untuk gabung dan main bareng,ternyata saya langsung klop dengan mereka karena saya juga dulu sering main game PC Counter Strike.tapi setelah beberapa bulan gabung dengan mereka,saya merasa bosan karena aktivitasnya terlalu monoton,dan sayapun memutuskan untuk mencari suasana baru.

Agak lama mencari karena saya juga tidak punya motor sewaktu kelas 1,saya mencari teman pulang sekolah karena kebetulan rumah saya jauh dari lokasi sekolah.Setelah lama “pdkt” dengan teman baru saya itu,dia akhirnya mengajak ke tempat mereka biasa berkumpul.Saya juga merasa nyaman dengan suasananya dan akhirnya saya rutin untuk singgah sebelum diantar pulang kerumah bersama teman saya.Pertama kali yang terlintas dalam pikiran saya ketika berada di tengah tengah mereka adalah keakraban yang belum pernah saya liat sebelumnya.tetapi itu ternyata hanya diawal ketika saya pertama gabung,Setelah sebulan menetap di pergaulan itu,mereka seperti kemasukan virus yang namanya “Cewek”.dari situlah muncul berbagai persilisihan.Konflik yang menyebabkan perkelahian sehingga perkumpulan yang tadinya penuh dengan ion ion keakraban,menjadi debu hitam penuh pengkhianatan.Sudah sesak dada ini menghirup semua debu yang membuat asma.

Setelah bingung kemana lagi harus mencari pergaulan,akhirnya saya sampe ke pergaulan dimana passion saya sudah bergejolak dari kecil,ya itu dia MUSIK. Itu berawal dari pacar sepupu saya yang hobinya ngeband mengajak saya untuk nonton konser bandnya.Dari situ saya berasa seperti disurga,karena bersama dengan orang orang yang begitu keren dan menakjubkan,karena apa yang mereka lakukan adalah cita cita saya sewaktu duduk dibangku SD kelas 5.Sejak saat itu saya mulai membagi waktu dalam 1 hari untuk menyisakan sedikitnya 6 jam untuk nongkrong bersama teman teman musisi saya yang baru.banyak hal yang saya dapatkan begitu berada di tengah tengah mereka .Bagaikan seorang murid baru yang tiba di sekolah barunya,saya dipenuhi dengan rasa ingin tahu tentang “sekolah” saya.Yap mereka bagaikan guru guru saya di pergaulan.Mereka begitu percaya dan memberikan ruang yang luas untuk berkreasi dan berinovasi.Sangat banyak pengalaman berharga yang bisa saya petik dari perkumpulanku yang satu ini,karena hampir 30% berdampak terhadap perubahan drastis dari sifat saya.Mulai dari pandangan tentang berbagai aliran/genre music sampe ke metode keserasian antar personil dan instrumennya.Hal itu saya terapkan juga ke cara saya memandang kehidupan,seperti saya mulai melihat dan memandang orang orang yang berbeda pola pikir dengan saya seperti sebuah aliran music yang berbeda sehingga saya tidak langsung menjudge mereka hanya dari lirik dan lagunya,tetapi juga dari penulis lagu dan band itu sendiri.

Dari situ juga saya mendapatkan satu pelajaran bahwa alat music tidak pernah berbohong,apapun chord/pukulannya bunyinya juga pasti akan sama.Saya menafsirkannya seperti apapun chord/pukulan yang diberikan oleh sang Pencipta kepada saya,maka saya yakin itu adalah alunan nada yang sangat indah di hidup saya.Pokoknya sangat banyak nilai nilai yang terkandung dalam pergaulan musisiku saat itu dengan konsep kehidupan yang saya kembangkan.Tetapi sayang seribu sayang,mereka semua rata rata sudah kelas 3 SMA dan pasti melanjutkan ke perkuliahaan,maka dari itu suatu saat sanggar seni yang saat ini jadi tempat bernaung pasti akan sepi.Terbersit pikiran dalam kepala bahwa saya sepertinya masih harus mencari tempat yang benar benar tidak akan pernah terpecah karena pengkhianatan,tidak monoton dalam pergerakan dan harus mempunyai ruang untuk berkreasi dan berpikir kritis

Belum sembuh kesedihan dikarenakan kawan kawan dekat sudah merantau ke tanah suku lain,muncul satu musibah yang membuat keluarga saya seperti tercoreng tepat di wajahnya.TINGGAL KELAS! Dikarenakan terlalu sibuk untuk mencari dan berkumpul di tempat nongkrong,saya pun jadi jarang masuk sekolah dan sering tidak ikut ujian.Akhirnya score saya tidak bisa melanjutkan ke tingkat kelas 2 SMA. Orang tua saya sangat kecewa dengan anaknya yang dulunya berprestasi,alumni pesantren tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan tidak bertanggung jawab.Saya minta maaf dan mengemis untuk masih dibiayai  sekolah,karena diri saya sendiri tau kalau sebenarnya kegagalan ini ternyata menghasilkan sesuatu yang menurut saya itu sangat berharga untuk masa depan saya nantinya.Oleh karena itu,kegagalan yang saya dapatkan kali ini harus benar2 bisa saya manfaatkan.Bahkan setelah musibah yg satu lagi datang menghampiri.Orang tua saya bercerai dan memutuskan untuk tidak seatap.Beban yg kurasakan begitu menumpuk dan membebani.Kembali ujian untuk fase kedewasaan menanti setelah banyak sudah kejadian yg saya alami.Setelah orang tua saya yakin dengan keputusan saya untuk tetap melanjutkan sekolah di smk Telkom walaupun menanggung malu karena saya adalah satu-satunya siswa yang tinggal kelas di angkatan saya.Tetapi saya tidak melihat dari sisi itu,saya hanya melihat seperti sebuah kesempatan kedua yang diberikan oleh chord Tuhan dan saya harus membuatnya menjadi sebuah melodi indah.

Melanjutkan sekolah dengan status tinggal kelas merupakan ujian bagi saya waktu itu.Banyak teman kelas saya yang tidak lagi menemani dan mengajak bercanda,bahkan teman pulang saya dulu yang menurut saya paling dekat tidak lagi datang untuk sekedar menanyakan kabar atau membuat lelucon yang segar.Tetapi di balik iring iring nada minor yang membuat pendengarnya merasa sedih,bergantilah menjadi nada mayor yang membuat kita semangat dan bahagia.Yaaa,itulah yang tergambar dari pandangan saya ketika salah satu Geng sekolah bernama “Crezheq” mau menerima orang seperti saya.Dimulai lah petualangan masa masa muda.Jika ditanya kegilaan apa saja yang telah kami perbuat,saya rasa itu akan menjadi satu novel komedi yang best seller di toko buku terdekat.Semua jenis kenakalan kecuali Narkoba dan Pacaran telah kami lakukan.Semua kegiatan itu terlihat seperti sebuah momen yang nantinya akan kita kenang di atas tempat tidur ketika sudah punya anak.

Setelah saya melihat potensi dari geng ini,mulailah saya untuk meningkatkan pola pikir saya dengan membangun semacam kegiatan kegiatan yang bermanfaat dan bersifat “dewasa” sehingga perkumpulan yang saya sangat banggakan ini menjadi tidak monoton.Tetapi semua itu terhambat dikarenakan sekolah yg melarang kami untuk membentuk atau bergabung dalam geng.Semuanya merasa terganggu dengan adanya peraturan sekolah tersebut.Banyak kawan kawan saya yg melampiaskan kekesalannya dengan berbagai macam cara.Tetapi saya hanya melampiaskan apa yg saya rasakan melalui tulisan yg saya sebar ke para siswa.

Jika saya pribadi ingin menggambarkan keadaan dan kegiatan geng yang satu ini,maka yang terlintas di pikiran saya adalah Seni,Sains,Sport,Leadership,dan sebuah Tim yang sangat kompak.Mungkin ini merupakan bridge dari sebuah lagu yang saya alami sebelum mencapai bagian reff dan ending lagu kehidupan.Sampai saat ini saya masih menikmati part itu,bahkan saya dan kawan kawan mencoba untuk mengembangkan lagi part bridge yang Tuhan berikan itu.Dari perkumpulan ini,saya merasa kepingan hidup yang selama ini saya cari sudah kembali ke sebuah kotak puzzle yang terlihat sudah hampir terpecahkan.Saya berpikir bahwa mungkin lagu yang ditetapkan oleh Tuhan kepada saya,membutuhkan para personil dari masing2 instrumen untuk memainkannya.dan mereka mereka inilah teman seperjuangan saya di crezheq yang mengisi alat music instrumennya.Dan sekarang saya tidak lagi seperti melodi yang miss atau cacat di telinga para pendengar,melainkan menjadi sebuah orchestra yang siap disajikan untuk para penikmat irama.Kembali lagi dalam konteks pertemanan,saya juga kembali merasakan kalau tingkat pertemanan yg kami bangun sudah naik tingkat.50% kemajuan yg sudah saya buat setelah mengenal mereka semua adalah fakta bahwa mereka adalah harta karun yg sangat berharga yg pernah saya dapatkan.

Masa SMA sudah hampir habis, ketakutan yg mulai muncul dalam benak saya yaitu apakah geng ini hanya dibalut dengan kain putih abu abu saja ? Ternyata tidak. Bahkan setelah SMA pun kita tetap solid.Hanya saja berbagai ujian yg datang juga semakin besar karena saya yakin bahwa itu menandakan kebersamaan kita sedang diuji.Saya tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan rumahku yg satu ini. Biarlah ini menjadi catatan kecil bagi saya untuk menunjukkan bahwa inilah cara saya menghabiskan masa masa muda.

Setelah lulus dari bangku SMK,saya mendapatkan beasiswa dari perguruan tinggi POLITEKNIK TELKOM BANDUNG dan disinilah saya sekarang.Sampai detik ini saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang sangat sabar dan penuh kasih sayang merawat,menjaga,menasehati,dan menafkahi anaknya sampe sekarang.Saat ini saya hanyalah seorang Mahasiswa yang sok aktivis,sok kritis,dan sok memahami.Kuliah pas-pasan dan mencoba suasana baru dalam organisasi,yah menurut saya perkumpulan dari organisasi ini merupakan tantangan karena yang lainnya datang dari berbagai pelosok negeri dengan beda bahasa,kultur,dan budaya.Tetapi untungnya adalah saya merasa seperti dibekali dengan semua pengalaman yang saya alami dari kecil hingga saat sekarang.Sehingga itupun mendukung perubahan mental dan cara berpikir saya sebagai orang dewasa.bisa dibilang keadaan saya yang saat ini berkontribusi 20% dari mindset yang tercipta dari pola pikir saya sendiri.Banyak keahlian yang saya dapatkan seperti public speaking,leadership,hingga menjalin relasi yang baik dan benar.Itu semua saya dapatkan karena saya bisa mengambil hikmah dari setiap pengalaman.

Saya juga sempat berpikir bahwa mungkin part bridge yang selama ini saya alunkan sudah hampir mencapai reff. Sangat banyak kegiatan yg positif yg dapat saya lakukan bersama organisasi saya di kampus ini.Apalagi organisasi yg saya geluti memang sesuai dengan bidang saya yaitu BAND.Saya menerapkan semua pelajaran yg dapat saya petik kedalam UKM BAND.Mulai dari bagaimana cara membangun relasi yg baik,meyakinkan forum tentang gagasan/ide yg kita pikirkan,kemampuan negosiasi dengan pihak atau instansi yg diajak bekerja sama,tanggung jawab yg harus dikerjakan dan yg terpenting adalah bagaimana membangun leadership.Oleh karena itu saya meniti karir di UKM BAND mulai dari menjadi staff Logistik,kemudian 3 bulan setelahnya dilantik menjadi Aktivis.Setelah setahun pengabdian saya ditunjuk sebagai Ketua UKM Band Telkom University untuk penggabungan ormawa.Setelah itu,saya mulai memfokuskan untuk bagaimana menggabungkan 2 UKM BAND yg ada di Telkom University menjadi satu organisasi resmi dibawah naungan Telkom University.Setelah resmi menjadi organisasi mahasiswa,saya mengajukan diri menjadi wakil ketua untuk periode 2014-2015.Itu semua baru jabatan dan belum termasuk kegiatan ormawa yg tak terhitung jumlahnya.Mulai dari mengadakan event music,Menggelar sharing music,dan mengadakan sebuah event akbar yg menyatukan music traditional dan music modern.Semua itu dapat saya lakukan karena rasa percaya diri yg tinggi dan penuh tanggung jawab.Semua prestasi itu menjadi tolok ukur tersendiri bagi saya untuk melangkah ke tingkat selanjutnya,Makanya mulai saat ini saya sudah membekali diri dengan sebaik mungkin untuk siap dilepas ke masyarakat dan dibawah tekanan kerasnya dunia.Saya merasa masih belum puas dengan pengalaman yg saya alami dan ingin memperpanjang part bridge yg satu ini,tetapi mungkin masih banyak lagi peristiwa dimasa yg akan datang yg dapat menjadi batu loncatan ujian fase kedewasaan ku hingga saat ini.

Goal setting saya setelah 3 tahun kedepan adalah ingin berkerja sebagai freelancer dan melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat sarjana.Karena saya merasa bahwa awal langkah saya sangat menentukan kelanjutan dari masa depan,maka saya lebih memilih untuk bekerja dulu dibarengi dengan kuliah sarjana kemudian baru meniti karir diperusahaan tempat berkerja karena sudah punya modal untuk dipercaya oleh perusahaan.Goal setting saya setelah 5 tahun bekerja adalah ingin punya melamar seorang gadis dan membangun hubungan yg sakinah mawaddah dan warahmah karena umur juga sudah menuntut untuk punya sosok wanita dibalik semua pengambilan keputusan saya.Setelah menikah,saya ingin focus untuk membuat album yg akan saya rekam bersama teman teman band saya untuk dijadikan modal ke perusahaan label music ternama.Jika kemudian diterima dan album saya terjual ke public,otomatis jam manggung akan datang ke kita dan dari situlah saya meniti karir sebagai seorang musisi.Setelah 10 tahun bekerja sambilan sambil meniti karir dibidang seni,maka saya akan berhenti dari perusahaan dan mencari perusahaan yg lebih besar lagi namanya karena saya sudah punya modal bekerja dan sudah punya cv yg cukup untuk meyakinkan manager perusahaan yg besar.Jika diterima maka saya akan mengumpulkan rejeki dan berkunjung ke luar negeri.

Setelah sampai diluar negeri,saya akan mencari pekerjaan freelancer dan mencari musisi yg berbakat dan klop dengan permainan saya sehingga kami bisa membentuk band dan meniti karir didunia musik international.Setelah rejeki terkumpul maka saya akan pulang ke Indonesia dan melaksanakan beberapa cita cita saya yg dari kecil saya impikan seperti Naik haji bersama orang tua,Mendirikan sanggar seni untuk para anak jalanan, membuat sebuah terobosan baru dalam pemerintahan dalam hal lalu lintas,kemudian mendirikan masjid di kampung halaman saya.

Tetapi itu semua dapat diwujudkan kalau saya memiliki tekad yg kuat dan pantang menyerah,semoga saja pembaca juga memiliki keinginan yg besar seperti saya. Mungkin hanya itu yang dapat saya ceritakan sampai saat ini.InsyaAllah cerita ini berlanjut dan memiliki pelajaran lainnya yang dapat menginspirasi pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

—-

Link : http://tambunan.staff.telkomuniversity.ac.id/